TIMES SOLO, PACITAN – Dunia pendidikan vokasi terus bergerak mengikuti perkembangan teknologi. SMKN 2 Nawangan Pacitan menjadi salah satu sekolah yang berani melangkah dengan meluncurkan program inovatif bertajuk 'Dokter Otomotif dan Tambal Ban Online'.
Program ini diresmikan pada Selasa (26/8/2025) di halaman sekolah, dihadiri para siswa, guru, kepala desa setempat, serta perwakilan dari Dealer Karya Agung Pacitan.
Kepala SMKN 2 Nawangan, Drs. Radjab Ali, menjelaskan bahwa program tersebut hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan bengkel yang praktis dan berbasis digital.
“Melalui aplikasi online, masyarakat, khususnya di Desa Mujing dan sekitarnya, dapat memesan jasa perbaikan kendaraan maupun tambal ban tanpa harus datang langsung ke bengkel. Kami ingin memberi pengalaman nyata kepada siswa sekaligus membantu warga,” kata Radjab Ali, Rabu (27/8/2025).
Program 'Dokter Otomotif dan Tambal Ban Online' memungkinkan masyarakat melakukan pemesanan layanan cukup lewat ponsel pintar.
Mekanismenya sederhana, warga memilih layanan yang dibutuhkan, kemudian siswa SMKN 2 Nawangan di jurusan Teknik Kendaraan Otomotif akan datang memberikan bantuan.
Menurut Radjab, langkah ini bukan hanya berorientasi pada pelayanan masyarakat, tetapi juga bagian dari strategi pembelajaran berbasis proyek.
Siswa dilibatkan secara langsung dalam proses kerja, mulai dari menerima pesanan, menganalisis kerusakan, hingga menyelesaikan perbaikan.
“Anak-anak belajar manajemen layanan, komunikasi dengan konsumen, dan tentu saja keterampilan teknis. Itu sejalan dengan misi kami mencetak lulusan yang siap kerja, kreatif, dan mandiri,” ujarnya.
Pihak sekolah juga menjalin kerja sama dengan dunia usaha, salah satunya dengan Dealer Karya Agung Pacitan. Kolaborasi ini memberi ruang bagi siswa untuk belajar langsung dari praktisi otomotif, memperbarui wawasan tentang teknologi terbaru, sekaligus menjaga kualitas layanan agar sesuai standar industri.
Selain layanan perbaikan ringan dan tambal ban, ke depan program ini akan dikembangkan untuk mencakup layanan darurat seperti penggantian aki, pengecekan mesin, hingga servis ringan lainnya.
Radjab menekankan bahwa inovasi ini bukan sekadar proyek sekolah, melainkan embrio wirausaha berbasis teknologi yang bisa terus tumbuh.
“Harapan kami, anak-anak tidak hanya menjadi pencari kerja setelah lulus, tapi juga bisa membuka usaha sendiri. Program ini kami rancang agar mereka terbiasa berpikir solutif dan inovatif,” tutur Radjab.
Peluncuran program mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Beberapa warga yang hadir menyebut inisiatif ini sangat membantu, terutama di daerah pedesaan yang akses bengkel resminya masih terbatas. Dengan adanya layanan berbasis aplikasi, warga bisa menghemat waktu dan tenaga ketika mengalami kendala di jalan.
Para guru di SMKN 2 Nawangan juga melihat program ini sebagai metode pembelajaran kontekstual. Siswa tidak hanya mendapat teori di kelas, tetapi juga praktik langsung menghadapi masalah nyata di lapangan.
“Inilah keunggulan pendidikan vokasi, siswa berinteraksi langsung dengan kebutuhan masyarakat. Kami berharap program ini menjadi teladan bagi sekolah lain,” ungkap Radjab.
Peluncuran “Dokter Otomotif dan Tambal Ban Online” di Nawangan menandai bahwa inovasi dalam pendidikan tidak harus lahir dari kota besar. Di pelosok Pacitan sekalipun, ide kreatif bisa berkembang menjadi program nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inovatif, SMKN 2 Nawangan Pacitan Luncurkan Dokter Otomotif dan Tambal Ban Online
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |