TIMES SOLO, SOLO – Politeknik Indonusa Surakarta terus mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui program pengabdian masyarakat berbasis inovasi produk herbal.

Bersama tim dosen, kampus ini memberikan pendampingan intensif kepada Kelompok Wanita Harmoni di Mondokan, Purwosari, dalam program bertajuk “Transformasi Kesehatan dan Ekonomi Melalui Inovasi Produk Herbal Lokal.”

Program yang didanai penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tahun anggaran 2025 ini berlangsung selama tiga bulan, dari Juni hingga Agustus 2025. Sebanyak 15 ibu rumah tangga ikut terlibat sebagai peserta sekaligus agen perubahan ekonomi keluarga.

Tahapan kegiatan dimulai dari pembekalan budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang dipandu Aptika Oktaviana Trisna Dewi, M.Si. Materi ini memastikan peserta memahami cara mendapatkan bahan baku herbal secara mandiri dan sesuai standar.

Setelah itu, mereka dibekali keterampilan mengolah tanaman herbal menjadi produk siap saji, seperti minuman kesehatan instan dan simplisia kering.

Seluruh proses dirancang menyerupai rantai pasok industri rumahan, sehingga peserta dapat memahami alur produksi dari hulu hingga hilir.

Pelatihan berlanjut pada aspek pengemasan, pembuatan identitas merek, hingga strategi pemasaran digital bersama Sri Wulandari, S.Si., MM., M.Kom. Pendekatan ini diharapkan membuat produk peserta memiliki nilai jual dan daya saing di pasar lokal maupun digital.

Ketua Tim Pengabdian, Yulita Maulani, S.Tr.Kes., M.Kes., menegaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pendapatan.

“Kami ingin membangun kepercayaan diri para ibu bahwa mereka berdaya. Melalui pendanaan Kemdiktisaintek RI, kami memberikan ‘kail’ berupa keterampilan komprehensif—mulai dari menanam hingga membangun jaringan pemasaran yang luas,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Ketua kelompok peserta, Kusmiyati, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, rangkaian pelatihan yang lengkap dari awal hingga akhir membantu para perempuan menjadi lebih produktif dan mandiri.

Dengan selesainya program ini, Politeknik Indonusa Surakarta menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan lanjutan.

Kampus berharap inovasi produk herbal dari Purwosari dapat berkembang menjadi ikon ekonomi kreatif lokal yang berkelanjutan. Sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah menjadi contoh nyata pemberdayaan perempuan berbasis potensi lokal sebagai fondasi kemandirian ekonomi keluarga. (*)