https://solo.times.co.id/
Gaya Hidup

Eiger Luncurkan Film Dokumenter Tebing, Tuhan dan Aku

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:11
Eiger Luncurkan Film Dokumenter Tebing, Tuhan dan Aku Screening film Tebing, Tuhan dan Aku. FOTO: Pikiran Rakyat

TIMES SOLO, JAKARTA – Eiger segera merilis film Tebing, Tuhan dan Aku. Film dokumenter itu akan mengangkat kisah Harry Suliztiarto dan Mamay S Salim. 

Harry dan Mamay merupakan orang Indonesia yang pernah menaklukkan gunung Eiger di Swiss. Karena keberhasilannya itu, mereka kemudian menggagas pembentukan komunitas panjat tebing di Indonesia. 

Film Tebing, Tuhan dan Aku menceritakankisah heroik Harry dan Mamay dalam pendakian gunung Eiger, salah satu gunung tertinggi dan berbahaya di dunia. 

Dalam wawancaranya Herry mengungkapkan judul Tebing, Tuhan dan Aku sangat relevan sekaligus bentuk pengakuan bahwa dirinya pernah dihadapkan dengan ciptaan Nya yang Maha Besar, yaitu tebing Eiger. 

"Sebelum mengakui 'aku' ada Tuhan yang mengingatkan betapa Maha Besar Nya Dia," kata Harry dalam screening film. 

Sementara Mamay S Salim menceritakan kisahnya saat eskpedisi Eiger pada tahun 1980-an. Ia dan Harry menjadi katalis yang membuat dunia penjat tebing populer di Indonesia. 

Dini Aristya yang bertindak sebagai sutradara mengungkapkan bahwa film ini akan menunjukkan sudut pandang berbeda tentang seorang pendaki, pemanjat tebing bukan sekadar petualang biasa. 

"Kami ingin menuangkan perasaan dan kedalaman pribadi pak Harry sebagai pendaki," terangnya. 

Lebih lanjut Dini berharap film ini dapat mengajarkan pada generasi baru tentang kegigihan, semangat dan militansi yang tidak dibangun dalam waktu singkat. 

"Apapun tidak ada yang instan, semua butuh proses bagaimana semangat dan kegigihan harus dilakukan untuk mencapai tujuan," kata Dini. 

Film Tebing, Tuhan dan Aku akan tayang pada Oktober 2025.

Tentang gunung Eiger

eiger.jpg

Gunung Eiger terletak di Swiss, tepatnya di Pegunungan Alpen Bernese, dan menghadap lembah Grindelwald dan Lauterbrunnen. Gunung ini merupakan salah satu gunung paling ikonik di Pegunungan Alpen Swiss, dengan ketinggian sekitar 3.970 meter. 

Memiliki "dinding utara" yang terkenal, yaitu Eigerwand atau The North Face, yang merupakan dinding batu dan es setinggi sekitar 1.800 meter dan terkenal sangat ekstrem di kalangan pendaki. 

Dikutip laman Jungfrau Region Swiss, Eiger adalah salah satu puncak tertinggi di Swiss pertama yang disebutkan dalam sebuah dokumen. Pada awal tahun 1252 terdapat kata-kata dalam bahasa latin "ad montem qui nominatur Egere" di dalam sebuah dokumen yang mungkin merujuk pada nama sebuah gunung di wilayah Pegunungan Alpen, yang namanya seturut kisah legenda dan mitos dijadikan nama puncak gunung tersebut, meski tidak ada bukti yang pasti mengenai hal tersebut.

Gunung ini kali pertama ditaklukkan pada tahun 1858 oleh pendaki Swiss bernama Charles Barrington lewat jalur punggungan bukit sebelah barat (west ridge) dan west flank. 

Gunung Eiger menjadi rumah bagi flora dan fauna endemik Swiss, seperti kambing gunung Ibex (Capra ibex), Chamois (Rupicapra rupicapra) yang juga merupakan hewan pemanjat yang ulung, marmots (Marmota marmota) yang dapat ditemui pada ketinggian 700 hingga 3.000 m, burung elang, rusa merah (Cervus elaphus) yang hidup di wilayah hutan dataran rendahnya dan sebagainya.

Gunung Eiger telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO pada 2001. 

Selain Tebing, Tuhan dan Aku sebelumnya pernah ada film yang menggambarkan perjuangan pendakian gunung Eiger, berjudul North Face. Sudah nonton? (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Solo just now

Welcome to TIMES Solo

TIMES Solo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.