TIMES SOLO, MATARAM – Dinamika internal dalam tubuh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) terus bergulir. Setelah sejumlah ketua Pengurus Wilayah (PW) menyatakan dukungan kepada kepengurusan lama yang telah dibubarkan, kini giliran kader akar rumput dari berbagai komisariat angkat bicara melalui Gerakan Solidaritas Kader Akar Rumput.
Kelompok ini menilai pernyataan sejumlah PW tidak mencerminkan sikap bijak dan objektif terhadap realitas organisasi, terutama setelah keluarnya Surat Keputusan terbaru dari Kementerian Hukum Republik Indonesia (Kemenkum RI).
“Pernyataan itu sangat kami sesalkan, sebab sebagai pengurus PW seharusnya lebih bijak dalam menganalisis dinamika internal. Terlebih, menyatakan dukungan kepada kepengurusan lama padahal telah resmi dibubarkan,” ungkap Uswa, Ketua Komisariat Al-Furqan, dalam pernyataannya, Senin (22/9/2025).
SK Kemenkum RI Tegaskan Kepemimpinan Amri Akbar
Solidaritas kader akar rumput menegaskan bahwa saat ini sudah terbit SK Perubahan Nomor AHU-0001590.AH.01.08.Tahun 2025 yang menetapkan Muhammad Amri Akbar sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) KAMMI yang sah secara hukum.
“Legalitas ini jelas, negara sudah mengakui. Jadi jangan ada lagi manuver yang justru memecah belah,” tegas Uswa.
Hal senada disampaikan oleh Adnan Anugrah selalu Ketua Komisariat Universitas Mataram (Unram), yang menilai SK dari Kemenkum RI harus dijadikan kiblat dalam menentukan keabsahan kepengurusan organisasi.
“Pembubaran kepengurusan lama dengan legitimasi SK terbaru seharusnya dipahami oleh para ketua PW. Kiblat kebenaran dalam organisasi adalah SK Kemenkum sebagai pengakuan negara. Karena itu, kami menilai sikap PW tidak bijak dalam menyikapi dinamika PP KAMMI,” jelas Adnan.
Seruan Profesionalisme dan Penolakan Terhadap Kepentingan Kelompok
Gerakan Solidaritas Kader Akar Rumput juga menyoroti pentingnya profesionalisme dalam menjalankan roda organisasi. Mereka menekankan bahwa KAMMI harus dikelola berdasarkan AD/ART, bukan diarahkan oleh kepentingan kelompok atau individu.
“Dinamika internal harus diselesaikan dengan bijak, melihat dari banyak sudut pandang, bukan dari kepentingan kelompok apalagi individu,” ujar Fajrul Adha, Ketua Komisariat Pertanian Unram.
Gerakan ini mendapat dukungan luas dari berbagai komisariat di seluruh Indonesia. Komisariat yang telah bergabung antara lain: Komisariat Majapahit Unram, Komisariat UINAM, Komisariat UMI, Komisariat Pertanian Unram serta Komisariat Al-Furqan.
Kemudian, Komisariat Unram, Komisariat Ashabul Kahfi, Komisariat UNM, Komisariat Unhas, Komisariat STIKES Nani Hasanuddin, Komisariat Tarbiyah dan Komisariat UIM Al-Ghazali.
Menurut mereka, solidaritas kader akar rumput membuktikan bahwa suara kader di tingkat bawah tetap solid dan kritis terhadap arah organisasi.
“KAMMI adalah wadah distribusi ide dan gagasan yang harus mengalir dari level tertinggi hingga ke akar rumput, sehingga menjadi nilai kesatuan,” tegas Adnan.
Dukungan Penuh untuk Muhammad Amri Akbar
Gerakan ini juga menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Muhammad Amri Akbar, yang dinilai sebagai sosok visioner dan mampu menjawab tantangan zaman.
“Muhammad Amri Akbar adalah sosok yang layak memimpin PP KAMMI sebagai representasi kader visioner hari ini. Kepemimpinan Ketum Amri harus kita kawal bersama sebagai upaya membuka ruang dialektika dan kebebasan berekspresi,” kata Fajrul.(*)
Pewarta | : Anugrah Dany Septono |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |