TIMES SOLO, MATARAM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Advokat Indonesia Nusa Tenggara Barat (IKADIN NTB) bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama atau FH UNU NTB secara resmi membuka Pendidikan Kemahiran Advokat (PKA) Angkatan Ke-XIII Tahun 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (19/5/2025) di kampus UNU NTB dan diikuti oleh 23 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan hukum.

Ketua Panitia PKA XIII, Marsis, menyampaikan bahwa program pendidikan ini dirancang untuk memberikan pembekalan komprehensif kepada calon advokat agar tidak hanya mahir dalam aspek hukum, tetapi juga memiliki integritas tinggi dalam menjalankan profesinya.

“Kami berharap pendidikan ini dapat melahirkan advokat-advokat yang berintegritas, menjunjung tinggi etika profesi, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi penegakan hukum di Nusa Tenggara Barat,” kata Marsis.

Peran Strategis Advokat dalam Sistem Peradilan 

Ketua DPD Ikadin NTB, Irpan Suriadiata menekankan pentingnya peran strategis advokat sebagai salah satu pilar utama penegakan hukum di Indonesia.

Ia menyatakan bahwa profesi advokat bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah pengabdian berbasis etika, keahlian, dan tanggung jawab.

“PKA bukan hanya proses administratif, tetapi fondasi profesionalisme seorang advokat. Kalian adalah calon penegak hukum yang akan memainkan peran penting dalam sistem peradilan kita,” tegas Irpan.

Dalam paparannya, Irpan juga menyinggung tantangan profesi advokat di era modern, termasuk dampak teknologi, globalisasi, serta ancaman praktik mafia hukum.

Ia mendorong para peserta untuk menjadi advokat yang memiliki keberanian menjaga integritas, berpikir kritis, dan berjiwa sosial.

“Kita membutuhkan advokat yang tidak hanya cerdas hukum, tetapi juga berjiwa sosial dan nasionalis,” imbuhnya.

Komitmen FH UNU NTB untuk Kualitas Pendidikan Hukum 

Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah, mengapresiasi kolaborasi antara DPD IKADIN NTB dan Fakultas Hukum UNU NTB dalam penyelenggaraan PKA. Ia menyatakan bahwa kerja sama ini adalah langkah nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan hukum di NTB.

“Kami menyambut baik kerja sama ini dan berharap PKA ini dapat melahirkan advokat yang profesional, berintegritas, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi penegakan hukum di Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.

Antusiasme Peserta dan Harapan Masa Depan 

Para peserta PKA XIII tampak antusias mengikuti pembukaan kegiatan. Mereka berharap dapat menyerap ilmu dan pengalaman langsung dari para narasumber profesional yang terlibat dalam pendidikan ini.

Setelah menyelesaikan program, mereka ditargetkan mampu menjadi advokat yang handal dalam menegakkan hukum, keadilan, dan kebenaran di masyarakat.

Para peserta akan menjalani serangkaian materi hingga pelatihan praktik hukum yang ketat sebelum akhirnya mengikuti ujian dan proses magang menuju pelantikan sebagai advokat resmi. (*)